Wednesday, July 11, 2012

Sejarah Batu Umang di Desa Kempawa


Tebing batu yang terjal dan terdapat sebuah lubang kecil ditengah-tengahnya, juga terlihat sepintas guratan atau garis kecil yang melintang dari bagian bawah tebing menuju lubang kecil seolah-olah seperti jalan kecil menuju lobang tersebut masih menyimpan sejuta tanda tanya warga masyarakat sampai saat ini. Nama tebing batu ini disebut Batu Umang yang bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, maka akan bermakna Batu orang bunian. (Baca: Umang dalam bahasa Karo, berarti orang bunian dalam bahasa Indonesia).

Adapun keberadaan Batu Umang ini sendiri berada di Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Banyak warga desa yang percaya bahwa di tebing yang disebut Batu Umang ini dulunya adalah
tempat bersemayamnya orang Bunian atau yang disebut dengan istilah Umang oleh warga setempat.
Sekilas tentang Umang seperti yang diceritakan oleh para tetua Desa, yaitu sesosok orang bunian yang mirip dengan manusia, tapi memiliki ukuran fisik yang lebih kecil. Bedanya lagi, kalau berjalan, kakinya terbalik, tumitnya menghadap ke depan sedangkan jari-jari kakinya ke arah belakang.
Terlepas dari benar atau tidaknya Batu Umang itu dulu sebagai tempat bersemayamnya para Umang, tapi masih ada hal menarik lainnya yang pantas diteliti, yaitu tepat diatas puncak tebing kita bisa menemukan sebuah Batu Pilar yang orang desa sebut adalah Batu Perseminen (batu yang terbuat dari semen) yang diduga adalah peninggalan masa penjajahan Belanda.

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More